Warto
WARTO
Kisah sukses dalam waktu setahun;
WARTO dapat sekaligus mendirikan WARTEL, WARNET dan WARTEG.
Tetapi, WARTI hanya butuh waktu 1/2 menit , dapat mendirikan WARTO.
SURGA
Seorang anak bertanya kepada Ibunya : "Mengapa surgaku dibawak telapak kaki Ibu ?"
Dengan tenang si Ibu menjawab : "Kalo diantara kaki, itu surga Bapakmu, nak!!!".
"Tukang Becak dan Kuntilanak"
Malam yang dingin. Seorang tukang becak menyun karena gak dapat penumpang dari sore. Akhirnya si tukang becak memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba muncul seorang wanita berambut panjang memanggilnya. “Wah, penumpang nih,” pikir si tukang becak. Akhirnya wanita itu naik.
Tukang becak: “Mau kemana, dik?”
“Jalan aja pak, nanti saya beritau” jawab wanita itu datar.
Ketika sampai di dekat kuburan, Tiba-tiba menyuruh becak berhenti. “Stop, bang…”,katanya.
Pada saat si wanita turun, tukang becak melihat ternyata kaki wanita berambut panjang itu tidak menyentuh tanah. Serta merta si tukang becak berkata sambil mengigil : “Hiiii….Kuntilanakkkkkkkkk……”
Dengan spontan wanita itu melirik sinis ke arah si tukang becak : “Biarin…daripada lu, tukang becak!”
Kisah sukses dalam waktu setahun;
WARTO dapat sekaligus mendirikan WARTEL, WARNET dan WARTEG.
Tetapi, WARTI hanya butuh waktu 1/2 menit , dapat mendirikan WARTO.
SURGA
Seorang anak bertanya kepada Ibunya : "Mengapa surgaku dibawak telapak kaki Ibu ?"
Dengan tenang si Ibu menjawab : "Kalo diantara kaki, itu surga Bapakmu, nak!!!".
"Tukang Becak dan Kuntilanak"
Malam yang dingin. Seorang tukang becak menyun karena gak dapat penumpang dari sore. Akhirnya si tukang becak memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba muncul seorang wanita berambut panjang memanggilnya. “Wah, penumpang nih,” pikir si tukang becak. Akhirnya wanita itu naik.
Tukang becak: “Mau kemana, dik?”
“Jalan aja pak, nanti saya beritau” jawab wanita itu datar.
Ketika sampai di dekat kuburan, Tiba-tiba menyuruh becak berhenti. “Stop, bang…”,katanya.
Pada saat si wanita turun, tukang becak melihat ternyata kaki wanita berambut panjang itu tidak menyentuh tanah. Serta merta si tukang becak berkata sambil mengigil : “Hiiii….Kuntilanakkkkkkkkk……”
Dengan spontan wanita itu melirik sinis ke arah si tukang becak : “Biarin…daripada lu, tukang becak!”
0 Response to "Warto"
Posting Komentar